JAKARTA, KOMPAS TV - Keterangan terdakwa Kuat Maruf soal dirinya tak melihat Ferdy Sambo menembak Yosua terindikasi bohong, dari hasil uji kebohongan atau lie detector. <br /> <br />Hal tersebut disampaikan ahli poligraf atau lie detector yang dihadirkan dalam sidang kasus Ferdy Sambo, Rabu (14/12). <br /> <br />Ia mengatakan skor Kuat Maruf minus ketika ditanyakan soal peristiwa di Duren Tiga. <br /> <br />Baca Juga Terungkap Skor Uji Kebohongan Pembunuhan Yosua: Sambo, Putri, dan Kuat Minus, Terindikasi Bohong di https://www.kompas.tv/article/358224/terungkap-skor-uji-kebohongan-pembunuhan-yosua-sambo-putri-dan-kuat-minus-terindikasi-bohong <br /> <br />"Pertanyaannya Apakah kamu melihat pak Sambo menembak Yosua?" ucap ahli poligraf, Aji Ferbriyanto Ar-rosyid. <br /> <br />"Jawabannya (Kuat) tidak. Indikasinya bohong." lanjutnya. <br /> <br />Hasil poligraf atau pemeriksaan lie detector para terdakwa pembunuhan Yosua, Ferdy Sambo cs diungkap di persidangan. <br /> <br />Hasilnya, terdapat tiga terdakwa dengan nilai minus atau terindikasi berbohong yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Kuat Maruf. <br /> <br />"Pak Ferdy Sambo -8, Bu Putri -25," ucap ahli poligraf Aji Febrianto Ar-rosyid, Rabu (14/12). <br /> <br />"Kuat dua kali pemeriksaan, yang pertama 9 dan yang kedua -13," lanjutnya. <br /> <br />Sementara itu Ricky Rizal dan Richard Eliezer tidak ditemukan indikasi berbohong dengan nilai plus. <br /> <br />Hari ini (14/12) kelima terdakwa pembunuhan Brigadir J atau Yosua, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf kembali jalani persidangan. <br /> <br />Agenda sidang adalah mendengarkan keterangan saksi ahli, yang terdiri dari ahli di antaranya Puslabfor, balistik, hingga ahli digital forensik. <br /> <br />Video Editor: Laurensius Galih <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/358345/full-penjelasan-isi-dan-skor-uji-kebohongan-sambo-cs-kuat-bohong-tak-lihat-sambo-tembak-yosua